Published on Agustus 15th, 2014 | by humas
0Peran Keluarga Dalam Pencegahan Bahaya Narkoba
Jumat, 15 Agustus 2014, JAKARTA – Keluarga mempunyai peran strategis dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Melalui keluarga, pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dapat ditanamkan sejak dini. Untuk itulah, para kaum ibu dan pelajar warga Desa Paku Alam Kec. Paku Haji. Tangerang Selatan, serta mahasiswa KKN Care-122 UIN Syarif Hidayatullah berkumpul di aula Mesjid Baitul Mukmin dalam kegiatan FGD pada tanggal 14 Agustus 2014.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Soleh, Kasi Media Tradisional Dit. Diseminfo mengajak warga Desa Paku Alam untuk berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan bahaya narkoba. Kaum ibu memegang peranan yang strategis untuk selalu menjaga agar anak cucunya jangan sampai terjebak dalam penyalahgunaan narkoba. Pola asuh anak di rumah berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak di masa depan. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak harus selalu dibangun. Kenali pula setiap perubahan sikap anak yang drastis sebagai upaya pencegahan terjadinya penyalahgunaan narkoba.
Orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak. Penerapan pola hidup sehat sangat penting dilakukan dalam keluarga. Ajarkan pula anak untuk tidak bersahabat dengan rokok, karena selain mengandung zat-zat kimia berbahaya, rokok juga disebut-sebut sebagai jembatan emas menuju narkoba karena berawal dari rokok dapat beralih ke narkoba.
Menjawab pertanyaan Agung, salah satu mahasiswa kKN Care-122, Ahmad Soleh menjelaskan bahwa untuk menasehati teman yang terlanjur terjebak dalam penyalahgunaan narkoba adalah dengan pendekatan yang baik atau bisa juga melalui teman dekatnya ataupun orang yg ditakuti atau dikagumi. Ancaman bukanlah jalan yang tepat karena tanpa adanya kesadaran dari diri sendiri tidak mungkin menimbulkan perubahan sikap dan perilaku.
Lebih jauh Ahmad Soleh menjelaskan bahwa bagaimanapun juga pengguna narkoba merupakan orang sakit yang harus dibantu dan diobati ketergantungannya melalui rehabilitasi. Untuk itu diharapkan para pengguna melapor ke IPWL untuk direhabilitasi, agar angka penyalahguna semakin turun jumlahnya.(fan)