Selasa, 4 Pebruari 2014, JAKARTA – Para orangtua harus menjadi panutan dan teladan bagi keluarganya, karena anak tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga. Jika lingkungan keluarga baik, akan baik juga pertumbuhan anak-anaknya, “Ketika mereka tumbuh menjadi remaja dan mulai bergaul dengan teman-teman di luar rumah, ia tidak akan terpengaruh ajakan teman-temannya untuk melakukan perbuatan yang negatif, termasuk mengkonsumsi narkoba,” kata Ir. Sri Haryati, M.Si, dari Badan Narkotika Nasional (BNN), dalam diskusi open dengan Ibu-Ibu di Masjid Jami’ Al-Hidayah, Ciracas, Jakarta Timur, kemarin.
Selanjutnya Sri Haryati, menjelaskan, ketika anak sudah bisa berinteraksi dengan lingkungannya, orangtua harus tetap mengawasi, dan senantiasa memberikan tauladan yang baik bagi anak-anaknya, agar anak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, “Termasuk perubahan perilaku anak karena pengaruh narkoba, jangan sampai orang tua lengah dan kecolongan, baru tahu setelah anaknya sudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba,” kata Sri.
Menurut Sri Haryati, pencegahan penyalahgunaan narkoba dalam keluarga, dapat dilakukan sejak dini, seperti peningkatan kesehatan dan budaya hidup sehat fisik dan mental berlandaskan keimanan dan ketakwaan, pendewasaan kepribadian, peningkatan kemampuan mengatasi masalah, peningkatan harga diri dan rasa percaya diri, peningkatan hubungan intrapersonal dan interpersonal serta kemampuan sosial, memperkuat sektor-sektor lingkungan, misalnya keluarga, sekolah, masyarakat yang mendukung kesehatan dan pengembangan kepribadian generasi muda.
“Selama ini, jika ada pengguna narkoba, masyarakat menganggap hal tersebut sebagai aib, jika ada anggota keluarga, saudara, atau teman yang menggunakan narkoba, sebaiknya dengan pihak keluarga atau orang tua melaporkan diri ke IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) seperti Puskesmas, RSUD, termasuk ke BNN, agar pengguna narkoba dapat direhabilitasi,” ujar Sri Haryati.
Sebelum dilakukan proses assessment, pengguna narkoba jangan malah dijauhi atau didiamkan saja,”Yang penting adalah membangun dispilin terhadap anak di dalam keluarga, agar anak mengetahui aturan yang diterapkan dalam keluarga dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba,” tandas Sri Haryati. (pas)