Kamis, 27 Pebruari 2014, BEKASI – Masih tingginya angka peredaran narkoba membuat kalangan dunia pendidikan harus berupaya ekstra keras dalam melindungi para anak didik dari kemungkinan penyalahgunaan narkoba. Tri Ratmoko. Ketua Yayasan Pembangunan yang mewadahi beberapa sekolah menengah di Jakarta dan Bekasi menyatakan hal ini dalam convention yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kamis (27/2).
Berbicara di depan perwakilan murid dan guru dari 15 sekolah di seputaran Jakarta Timur dan Bekasi, ia menyampaikan pentingnya ada kebijakan yang mendukung upaya menciptakan lingkunagn sekolah dan pelajar yang bebas penyalahgunaan narkoba,“Kami sendiri menerapkan aturan yang ketat bukan hanya untuk narkoba tapi juga rokok. Tindakan keras bahkan bisa kami kenakan kepada guru dan karyawan bila kedapatan menghisap rokok di tempat umum,”ujarnya.
Menurutnya, aturan ini menuntut agar para guru juga menjadi teladan bagi para murid. Tidak hanya sekedar menyampaikan lewat pernyataan saja.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah SMA BPS dan K 1, Maryanto, yang menekankan pentingnya sekolah mendukung dan berperan serta aktif dalam upaya pencegahan narkoba,“Jangan kita biarkan BNN berjuang sendirian. Sebagai bagian dari dunia pendidikan kita juga harus berbuat yang terbaik, baik dari sisi kebijakan maupun dukungan kita terhadap pelaksanaan module pencegahan narkoba di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Siti Alfiasih dari BNN, menyampaikan apresiasi atas dukungan sekolah bagi pelaksanaan kegiatan convention yang diselenggarakan pada hari ini (kemarin, red),“Pemahaman atas bahaya narkoba menjadi sangat penting manakala kita menyadari bahwa akan ada satu periode dalam kehidupan para siswa yang akan berhadapan dengan godaan menggunakan narkoba,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Siti, tidak ada cara lain selain menanamkan ke benak mereka bahwa penyalahgunaan narkoba itu jahat dan hanya akan membawa kepada kehancuran. Untuk hasil yang efektif, upaya ini harus dilakukan secara reguler dan berkesinambungan.
Dari sisi kebijakan sekolah Siti berharap agar sekolah juga dapat mengakomodir kreatifitas positif para siswa, baik yang bersifat akademik, seni budaya maupun olahraga,“Kami akan sangat terbantu bila sekolah dapat mengakomodir kreatifitas dan energi para siswa sehingga tidak sempat memikirkan soal narkoba. Bila kemudian menjadi satu prestasi justru dapat menginspirasi teman sebayanya,”tandas Siti.
Dalam penyampaian materi narkoba, Sudirman, dari BNN, menekankan motivasi untuk menghindari narkoba. Menurutnya daya rusak narkoba terhadap otak yang sangat tinggi harus difahami secara benar,“Tidak seperti bagian otot, sel-sel dan saraf otak yang rusak hampir mustahil untuk diperbaiki. Jadi jangan rusak dengan kenikmatan sesaat pakai narkoba,”ujarnya. (pas)