Kamis, 27 Pebruari 2014, JAKARTA – Rotua Sihotang dari Badan Narkotika Nasional (BNN) mengingatkan kepada siswa-siswi SDN 05 Pejaten Barat, untuk waspada dan jangan mau menerima atau dititipi apapun (barang, makanan, minuman, dll, red) dari orang yang tidak dikenal, karena banyak cara dilakukan pengedar untuk menawarkan narkoba, dengan penampilan yang dikemas, seperti “permen strawberry” sehingga menarik bagi anak-anak, “Adik-adik harus berani menolak dan berani mengatakan tidak jika ditawari narkoba, jika perlu tinggal pergi orang yang tidak dikenal itu,” katanya, dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar BNN di SDN 05 Pejaten Barat, Jakarta Selatan, kemarin.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 05 Pejaten Barat, Moh. Rumlis, S.Pd, menyampaikan bahwa manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang pale sempurna dan derajat yang pale tinggi dibandingkan makhluk Tuhan lainnya, “Jangan sampai kita menzhalimi diri sendiri, jika kita pakai narkoba berarti kita menzhalimi diri sendiri, karena narkoba merusak otak, bagaimana siswa dapat berpikir dan belajar dengan baik jika otaknya rusak. Untuk itu perlunya ditanamkan iman dan taqwa kepada siswa dalam menghindari narkoba,” ujarnya.
Rumlis menambahkan, sekolah menyambut baik kegiatan FGD yang dilakukan oleh BNN, siswa diberikan pemahaman mengenai bahayanya penyalahgunaan narkoba, “Permasalahan narkoba bukan masalah pemerintah saja, bukan tugas BNN dan kepolisian saja, tetapi tugas kita bersama,” tandasnya.
Rumlis khawatir dengan kondisi peredaran narkoba saat ini. Penanganan narkoba sebenarnya dapat dilakukan oleh ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, yang bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Sedangkan Guru SDN 05 Pejaten Barat, Maria Ulfa, mengungkapkan, bahwa semua kembali kepada orang tua, sekolah telah memberikan pendidikan grave kepada siswa, sementara bagaimana orang tua menerapkan aturan di rumah, dan memberikan panutan yang baik kepada anak, serta menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam menjauhi narkoba. (pas)