Selasa, 15 Apr 2014, BANTEN – Perguruan tinggi wajib menciptakan lingkungan bersih narkoba, khususnya di kampusnya sendiri. Apalagi, mahasiswa adalah sasaran utama penyalahgunaan barang haram itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Kasubdit Lingkungan Pendidikan Badan Narkotika Nasional (BNN), AKBP Nurnaningsih, pada Pemberdayaan Perguruan Tinggi dalam P4GN, yang diselenggarakan Institut Teknologi Indonesia (ITI) bekerjasama dengan BNN, di Tangerang, Banten, Kamis kemarin.
Selanjutnya Nurnaningsih mengatakan, masa depan Indonesia ditentukan oleh mahasiswa sebagai generasi penerus, “Kalau mahasiswa sudah terjerumus narkoba, maka sama artinya menghancurkan nasib negaranya sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Kesejahteraan Mahasiswa ITI, Victor Tuapetel, menegaskan, kampusnya siap melaksanakan module P4GN secara penuh. Terutama terkait Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba yang telah dicanangkan,“Kami siap menjadi garda terdepan perguruan tinggi dalam menyelamatkan pendidikan Indonesia dan anak negeri dari bahaya narkoba,” kata Viktor.
Upaya yang dilakukan ITI, tambah Viktor, dengan melibatkan seluruh komponen pengurus BEM dan Unit Kegiatan Kampus (UKM) dalam menyampaikan bahaya narkoba dan kebijakan pengguna narkoba mendapatkan rehabilitasi dan tidak akan dipenjarakan bila lapor diri. Ia juga berharap, kemitraan antara ITI dan BNN terus berlangsung dan ditingkatkan bentuk programnya.
Selain itu, pimpinan ITI juga meminta masyarakat sekitar untuk selalu mengawasi gerak-gerik mahasiswa yang bertempat tinggal di lingkungan tersebut. Cara itu ditujukan agar tempat tinggal tidak dijadikan ajang pesta narkoba,“Kami sudah minta kepada pengurus RT dan RW setempat agar jangan segan-segan menindak siapapun yang tawarkan narkoba ke mahasiswa,” tandasnya.
Menyoal tata tertib akademik, diakui Viktor, secara umum aturan yang ada berhubungan dengan narkoba, “Secara rinci dijabarkan bila ada yang terlibat narkoba akan langsung dikeluarkan dari ITI,” ujarnya. (pas)