Breaking News
Home » Indonesia Bergegas » Calon Jurnalis Harus Paham Tentang Narkoba

Calon Jurnalis Harus Paham Tentang Narkoba

Jumat, 16 Mei 2014, JAKARTA – Peran jurnalisme dan media informasi atas berbagai permasalahan narkoba ternyata menjadi sorotan penting Badan Narkotika Nasional (BNN). Berangkat dari pemikiran pentingnya hal tersebut, BNN menggelar pelatihan kader anti narkoba bagi mahasiswa jurusan jurnalistik dari 6 (enam) kampus se DKI Jakarta.

“Kegiatan ini bukan sekedar merekrut para mahasiswa menjadi kader dan relawan kita. Namun kita melihat bahwa mahasiswa jurnalistik memiliki muatan yang sangat penting ke depan bagi upaya pencegahan narkoba,” ujar Siti alfiasih, dari BNN di gedung Cawang Kencana, belum lama ini.

Pada kegiatan ini, BNN menghadirkan  Kabag Humas BNN, Sumirat Dwiyanto sebagai pemateri bagi para calon jurnalis.

“Tantangannya adalah bagaimana jurnalis dapat menampilkan sudut pandang yang selain menarik secara selling juga mendidik bagi masyarakat. Ini merupakan peran strategis yang diemban jurnalis untuk membentuk pemikiran positif kepada masyarakat,”kata Sumirat.

Beberapa hal yang menjadi sorotan oleh para peserta terkait kepada efektifitas pemberitaan narkoba kepada masyarakat. Adnan, mahasiswa division 8 Institut Ilmu Sosial dan Politik (IISIP) Jakarta menanyakan kemungkinan pemberitaan yang kontraproduktif.

“Apakah pemberitaan yang selama ini dilakukan malah mempromosikan narkoba, atau  bisa saja tanpa disadari hal tersebut ditanggapi secara negatif oleh masyarakat,” ungkapnya.

Dari sisi pemberitaan, Krisma dari Universitas Sahid menengarai adanya kesan BNN kurang dekat dengan media,“Berita soal narkoba hanya heboh manakala ada penangkapan yang menyangkut figur publik. Mestinya BNN bisa diekspose pada sisi yang berbeda, tergantung bagaimana BNN membuka diri mengundang masuknya media,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, Sumirat menyatakan bahwa setiap informasi yang diberikan kepada masyarakat bisa saja diterima secara negatif atau positif, tergantung kepada siapa penerimanya,“Namun terkait dengan informasi narkoba, akan lebih banyak yang menanggapi secara positif. Terhadap tanggapan yang negatif dapat dieliminir dengan cara menginformasikan yang jelas dan tegas agar dapat diterima secara lebih positif,” ujarnya. 

Mengenai ekspose terhadap sisi lain BNN seperti bidang pencegahan atau rehabilitasi, Sumirat mengakui bahwa banyak jurnalis yang menyebutkan kendala yang terjadinya menyangkut sisi pemberitaan yang kurang menjual.

“Kita akan coba untuk membuat kegiatan yang lebih menarik untuk dijual. Mengenai keterbukaan kita upayakan seluasnya, handphone saya hidup 24 jam. Pasti akan dijawab, kecuali sedang istirahat tidur,” ujarnya. (pas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: