Permasalahan penyalahgunaan narkotika di Indonesia memang mengkhawatirkan dan membutuhkan kerjasama seluruh pihak termasuk juga dalam menangani masalah penyalahgunaan narkotika yang kini marak di lingkungan masyarakat. Hal tersebut seperti yang tergambar dalam acara concentration organisation contention (FGD) bagi keluarga di lingkungan masyarakat ciracas yang dilangsungkan pada Minggu (8/6) di Kantor Kelurahan Ciracas, Jakarta timur.
Menurut Analis Monitoring Kekambuhan Wajib Lapor Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, Rusdiana HB, keluarga sebagai section terkecil dari masyarakat harus mampu menjadi benteng utama cegah penyalahgunaan narkoba. Untuk itu menurutnya keluarga harus mampu menanamkan nilai-nilai positif kepada anggota keluarganya dan menjalankan fungsi keluarga sebagaimana mestinya yaitu fungsi pendidik, fungsi sosialisasi, fungsi perlindungan, fungsi agama.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh orang tua pasti akan ditiru anak-anaknya, karena keluarga merupakan tempat dimana seorang anak belajar sebelum masuk dalam masyarakat. Seringkali karena kesibukannya orang tua mengabaikan anak-anaknya. Oleh sebab itu, anak akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras dan mengkonsumsi narkotika. untuk Lanjut Rusdiana dibutuhkan keluarga yang harmonis oleh suatu kenyamanan tinggal dan di lingkungan tersebut joke terjamin.
“Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang menjadi penyalahguna narkotika. Faktor pertama adalah faktor genetik dan faktor kedua adalah faktor lingkungan. Seseorang yang berasal dari keluarga pecandu akan beresiko lebih besar menjadi pecandu dibanding dari seseorang yang lahir dikeluarga bukan pecandu. Namun bisa saja orang yang lahir dalam kelaurga bukan pecandu malah terjerat penyalahgunaan narkotika akibat lingkungan yang buruk. Oleh sebab itu penting sekali bagi keluarga dan masyarakat untuk menciptakan keadaan yang sehat sehingga jauh dari penyalahgunaan narkotika.”
Apabila saat ini ternyata keluarga gagal, dan ada anggota keluarganya yang menjadi penyalahguna narkotika maka mereka dapat melaporkan keluarganya ke rumah sakit atau institusi Penerima Wajib Lapor ( IPWL ) yang tersebar di 33 provinsi dan Poliklinik BNN. Saat ini penting untuk dapat mengajak para penyalahguna narkotika untuk melaporkan diri ke IPWL karena pecandu adalah orang sakit yang harus diobati. Untuk itu mereka butuh penanganan baik secara medis maupun sosial melalui rehabilitasi.
Menurut Sulistyono salah satu peserta yang hadir dalam acara tersebut. Masalah penyalahgunaan narkotika terjadi akibat beberapa faktor yaitu keluarga, lingkungan, bahkan tontonan di televisi yang kurang mendidik. Oleh karenanya sangat penting untuk mengedukasi para orang tua karena orang tua inilah yang kemudian akan kembali mengedukasi anak-anak mereka atau anggota keluarga lainnya. Selain itu, masalah penyalahgunaan narkotika yang kompleks memang membutuhkan kerjasama berbagai pihak khususnya dalam penanaman nilai agama. Keroposnya pemahaman anak-anak sekarang akan ajaran agama juga merupakan salah satu penyebab maraknya penyalahgunaan narkotika. Untuk itu perlu peran pemuka agama dalam menangani masalah penyalahgunaan narkotika.(osc_fan)