Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H isi tausiah Ramadhan di Mushalla Al Muhajirin desa Lembah Hijau, Kota Banda Aceh, Rabu, (6/6/2018).
Tausiah tersebut di gelar usai pelaksanaan shalat tarawih, yang juga di hadiri oleh puluhan jamaah tarawih dari Gampong Lembah Hijau. Serta hadir juga para Pejabat Eselon III dan IV beserta Staf BNNP ACEH.
Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Faisal AN, dalam tausiyahnya dihadapan masyarakat Lembah Hijau, menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sudah darurat narkoba, dan Aceh merupakan salah satu pintu masuknya narkoba ke Indonesia.
Brigjen Faisal AN melanjutkan Narkoba ini sudah masuk ke berbagai lini kehidupan masyarakat, baik di kota maupun di Gampong-gampong, yang lebih parah lagi, narkoba ini sudah masuk ke sekolah-sekolah, kampus, bahkan pesantren. “Saat ini di Aceh, tidak susah lagi mendapatkan narkoba, karena sabu sudah berada dimana-mana, ” Sebut Brigjen Faisal.
Untuk itu, Brigjen Faisal juga berpesan kepada para orang tua, agar menjaga dan mengawasi anak-anaknya dan keluarganya dari pengaruh narkoba, karena kalau sudah kena narkoba, tentu ini sangat berbahaya dan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk menyembuhkan nya kembali.
Berdasarkan cerita salah mantan pecandu yang sedang di rehap di rumah damping BNNP Aceh, bahwa narkoba di Aceh ini ada paket hematnya dengan harga yang sangat terjangkau oleh generasi muda berkisar antara Rp. 35.000 sampai dengan Rp. 50.000, sementara untuk paket standar berkisar antara Rp. 200.000 sampai dengan Rp. 300.000, sebut Faisal mengutip pernyataan salah satu mantan pecandu yang sedang saat ini.
Selain itu, Brigjen Faisal juga menyampaikan, bahwa di Aceh belum punya Balai Rehabilitasi untuk merawat para korban yang telah terkena barang haram tersebut. “Saat ini yang ada hanya milik swasta yang hanya menampung sekitar 10 sampai dengan 30 orang saja untuk dirawat dan direhabilitasi,” ujarnya
Tambahnya lagi, dirinya sudah meminta kepada Gubernur Aceh, untuk di bangunkan sebuah Balai Rehabilitasi untuk dirawat anak-anak Aceh yang sudah menjadi korban penyalahgunaan Narkotika yang hingga saat ini sudah mencapai ribuan orang. “Hingga saat ini, Generasi Aceh, mencapai 73.000 orang pecandu yang sedang menunggu untuk di rehap, karena Aceh tidak memiliki panti rehabilitasi, yang ada hanya di Medan dan di Pulau Jawa,” jelasnya.
Di akhir tausiahnya, Brigjen Faisal AN berkeinginan untuk menjadikan Gampong Lembah Hijau ini menjadi Gampong yang bebas narkoba, menjadi Gampong Zero Narkoba, “kita berharap kepada seluruh warga Gampong Lembah Hijau ini agar sama-sama perang terhadap narkoba, mudah-mudahan Gampong ini menjadi Gampong Zero Narkoba,” harap Faisal AN.