BNNP Aceh – Dalam sepekan, Badan Narkotika Nasional (BNN)berhasil mengungkap tiga pabrik narkoba rumahan di Aceh Tamiang, Medan, dan juga Jakarta. Hal ini bisa menjadi warning pada masyarakat bahwa geliat produksi narkoba seperti ini bisa mengancam stabilitas lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.
Masyarakat diminta peduli akan lingkungan sekitar, dan proaktif membantu penegak hukum dalam rangka membongkar kejahatan narkoba di lingkungan tempat tinggal.
Faktor kepedulian dan kepekaan pada lingkungan memang menjadi hal penting yang harus terus dipupuk dan dibangun. Peredaran narkoba atau produksi narkoba bisa terjadi di mana saja, bahkan bisa muncul satu atau dua meter, di kanan, di kiri, atau di depan, dan di belakang rumah Anda. Semua mungkin terjadi. Seperti yang terjadi di Rusun Kapuk Muara Penjaringan, sejumlah warga yang diwawancarai tim Humas mengaku tidak tahu, tidak paham dengan apa yang dilakukan tetangganya. Bahkan ada yang mengaku sama sekali tidak kenal dengan orang-orang yang ditangkap aparat BNN karena kasus produksi narkoba.
Tentu hal-hal seperti ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang betapa pentingnya pengawasan yang melekat. Kepedulian menjadi akar yang sangat penting dalam dinamika sosialisasi warga. Kepedulian akan terbangun jika masing-masing warga memiliki kecintaan pada lingkungannya agar tidak terkotori oleh kejahatan atau kegiatan yang bisa mencoreng nama baik lingkungan.
Buntut dari penangkapan BNN terhadap sebuah keluarga yang terlibat produksi narkoba (seorang ibu dan dua putra serta satu orang wanita teman dari putranya) pada Senin (27/4). Masyarakat sekitar mengecam perbuatan para pelaku kejahatan.
Sejumlah warga paham bahwa kejahatan tersebut akan diganjar dengan hukuman berat yaitu hukuman mati. Namun lagi-lagi, pesan yang harus masyarakat tangkap adalah, mereka pada dasarnya harus mawas diri bahwa kejahatan seperti itu juga bisa mengintai siapa saja. Mereka tak boleh berdiam diri, mereka harus waspada, peduli dan responsif ketika ada hal yang mencurigakan.
Terkait dengan lemahnya kepedulian dan sosialisasi di tengah lingkungan tempat tinggal, Ketua RW setempat yaitu Andi juga mengakui hal tersebut. Menurut keterangannya, warga di rusun blok B ini memang tergolong tertutup sehingga tidak paham atau peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya.
Dengan kejadian seperti ini, sang Ketua RW mengaku sangat kecolongan. Menurutnya, beberapa tahun terakhir, aksi kejahatan di wilayahnya bisa diminimalisir namun kali ini ia tidak menduga ada kegiatan produksi narkoba di dalam rusun Blok B Nomor 3.14 ini bisa terjadi.
Menanggapi tangkapan BNN terhadap empat tersangka yang terlibat dalam produksi narkoba di kawasan Penjaringan, Jakarta, Senin (27/4), Kepala BNN, DR Anang Iskandar menegaskan pihaknya terus berjuang keras untuk membongkar sindikat yang berani-beraninya memproduksi barang haram di dalam negeri, dan tetap berupaya keras untuk menangkal peredaran dari luar negeri. (sumber: Indonesia Berbegas)
[…] Indonesia saat ini dalam kondisi Darurat Narkoba, oleh karena itu semua komponen bangsa diminta peduli akan lingkungan kerja dan sekitarnya. Kasi Pencegahan BNNP Aceh, Rizal Ali Masab, SE, MM mengharapkan proaktif PNS untuk membantu penegak hukum dalam rangka mencegah dan membongkar kejahatan narkoba, yang didamping oleh Sektertasi Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Drs. Azhari. (Baca: Jangan Cuek, Pabrik Narkoba Bisa Di Sebelah Rumah Kita) […]
Sebaiknya upayakan semaksimal mungkin perbaikan di internal dulu,,,! jangan sampai masyarakat publik hanya bisa melihat saja tanpa berbuat apa-2. karna dan sebab dukungan dari para pejabat negara,,
Bersama kita waspadai Narkoba.