Sebuah mobil yang melintas di daerah Ampera, Medan Timur tertabrak kereta api Selasa malam kemarin. Para penumpang mobil tersebut ternyata selamat dari kecelakaan tersebut. Namun gerak-gerik yang ditunjukkan para penumpang tersebut aneh, karena sesaat setelah kecelakaan tersebut empat penumpangnya berusaha kabur dari tempat kejadian. Melihat gelagat itu, polisi dan warga yang berada di sekitar tempat kejadian curiga dan langsung memeriksa mobil dan ternyata di dalamnya terdapat ganja siap edar seberat 12 kg.
“Curiga kami, masa habis ditabrak bukannya shock, malah lari mereka, pas kami cek ternyata ada bungkusan mencurigakan dan isinya ganja, kami bersama polisi langsung melakukan pengejaran”, ujar salah seorang warga yang tidak mau disebut namanya.
Polisi langsung memburu keempat penumpang mobil tersebut. Dari empat orang tersebut, satu diantaranya berhasil diamankan polisi. Pria bernama Salihin (26) ini mengaku sebagai mahasiswa. Menurut keterangannya, tiga orang temannya yang kabur juga masih berstatus mahasiswa.
Kepada petugas, Salihan tidak mengakui ganja tersebut miliknya. “Ganja itu bukan punyaku, aku cuma mengantar. Dapatnya dari Gayo Luwes, bandarnya ada di sana”, ungkap Salihan.
Ganja tersebut disimpan oleh keempat mahasiswa ini di sebuah kost, di Jalan Pelangi Medan. Rencanannya, ganja akan dibawa ke Belawan dengan menggunakan mobil sewa. Naas, dalam perjalanan ke Belawan, mobil yang mereka tumpangi tersambar kereta.
Salihan mengaku baru pertama kali menjadi kurir narkoba. Ia nekat melakukan pekerjaan ini karena iming-iming uang. Ia mengaku uang tersebut akan digunakan untuk bersenang-senang. (bk, BNN, dbs)
