Badan Narkotika Nasional, BNN mengindikasikan jaringan Iran tengah berencana untuk membangun industri narkoba di Indonesia dengan skala cukup besar.
Hal itu disampaikan Direktur Pemberantasan BNN Brigjen Pol Benny Mamoto dalam keterangan pers akhir tahun BNN di Jakarta, rabu (26/12).
Menurut Benny, Indonesia diincar setelah jaringan mereka di Malaysia berhasil dibongkar. Modusnya adalah dengan membuat clan lab atau pabrik rumahan yang tersebar di sejumlah kota.
“Mereka membangun pabrik rumahan di apartemen, di rumah rumah kontrakan nah itu yang kita waspadai jangan sampai mereka memindahkan ke sini kita masih jadi sasaran pemasaran, gejala untuk mereka memindahkan ada karena di malaysia sudah tertangkap,” kata Benny.
“Kita tahu ribuan orang Iran berada di apartemen sekitar Kuningan, Cisarua, Cipanas mereka ngontrak rumah di sana,” tambahnya.
Benny menambahkan bahwa jaringan Iran membawa langsung peracik narkoba dari Teheran guna memangkas biaya produksi yang harus dikeluarkan jika dibuat di luar Indonesia. Dalam pengedaran, jaringan ini bekerjasama dengan jaringan Nigeria yang menguasai jalur penyelundupan dan pengedaran di Indonesia. Produksi narkoba jaringan ini diyakini mencapai rata-rata 4 hingga 5 kilogram per hari.
BNN juga mencatat bahwa Iran adalah negara pemasok terbesar di Indonesia sepanjang 2012. Dalam dua bulan ada 62 orang warga Iran yang ditangkap.
BNN mengerahkan pengamanan di bandara-bandara internasional untuk mencegah narkoba masuk ke Indonesia dan bekerjasama dengan Iran maupun sejumlah negara di Asia Tenggara untuk mengantisipasi pengedaran narkoba dari Iran. [sumber: bbc]