BANDA ACEH – Siswa di seluruh SMA/MA/SMK maupun mahasiswa di Banda Aceh dan Aceh Besar mestinya menjalani tes urine untuk mengantisipasi keterlibatan mereka mengonsumsi narkoba maupun terlibat dalam praktik seks bebas (free sex).
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Aceh, Drs H Saidan Nafi, SH, M.Hum mengemukan hal itu menjawab Serambi, Kamis (27/3), saat ditanyai apa solusi yang tepat untuk merespons sisi gelap pergaulan anak baru gede (ABG) Aceh, sebagaimana dilaporkan dalam liputan eksklusif Serambi, Selasa (25/3) lalu.
Menurut Saidan Nafi, apabila pelajar atau mahasiswa positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine, maka langkah selanjutnya adalah dibina dan direhabilitasi. Itu pun setelah dikoordinasikan dengan guru dan orang tuanya. “Apabila tidak direhabilitasi, maka harus diberi tindakan hukum,” kata Saidan.
Ia yakin, pelajar dan mahasiswa yang terjerat narkoba hampir pasti diakibatkan oleh pergaulan bebas. “Narkoba itu teman sejawatnya pergaulan bebas dan dikhawatirkan nanti dapat menjadi HIV/AIDS. Oleh karena itu, sebagai antisipasi dan untuk mengetahui keadaan yang sesungguhnya, kita siap melakukan tes urine,” ujarnya.
Pihak BNP Aceh, kata Saidan, setiap hari melakukan razia tes urine ke sekolah-sekolah maupun ke sejumlah perguruan tinggi di Banda Aceh dan Aceh Besar. Pada tahun 2012-2013 didapat fakta bahwa dari sepuluh perguruan tinggi yang dites urine mahasiswanya, sembilan kampus sebagian mahasiswanya positif menggunakan narkoba.
Selain itu, kata Saidan, saat dilakukan razia Kamis (27/3) kemarin, dari 20 pelajar di salah satu SMA Banda Aceh, terdapat satu pengguna narkoba. Itu diketahui setelah diperiksa sampel urinenya oleh petugas.
“Hari ini satu orang terjaring menggunakan narkoba. Apabila tidak ditindak dan kita tak memberi perhatian, maka sekolah itu tunggu saja kehancurannya. Temuan itu mestinya menjadi pelajaran bagi yang lain,”
Razia urine ini untuk Banda Aceh dan Aceh Besar, menurut Saidan, akan ditingkatkan lagi. Tidak saja dilakukan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, tapi juga di sejumlah hotel dan lembaga pemerintahan maupun swasta.
Ia informasikan bahwa di BNN sudah ada bidang pemberantasan dan rumah tahanan. Pimpinan BNN dan Kapolri juga sudah mendeklarasikan 2014 ini merupakan tahun penyelamatan korban narkoba.
Saidan mengimbau agar semua lembaga pendidikan maupun swasta dapat berpartisipasi mendukung renana tes urine bagi pelajar dan mahasiswa yang dimulai di Banda Aceh dan Aceh Besar. “Dukungan bisa dalam bentuk turut serta menyediakan peralatan tes. Butuh banyak anggaran untuk pembelian alat tes urine yang harga per unitnya sekitar 100.000 rupiah,” sebut Saidan.
Ditanya apa ciri-ciri seseorang yang kecanduan narkoba, Saidan mengatakan hal itu dapat dilihat dari sikap kesehariannya. Umpama, sering bolos sekolah, tidak disiplin, sifatnya tak menentu, suka berbohong, dan ogah beribadah. (hs)
Sumber: Serambi Indonesia