Breaking News
Home » Kliping Media » Fadli Sadama Diduga Kuat Otak di Balik Kerusuhan LP Tanjung Gusta Medan

Fadli Sadama Diduga Kuat Otak di Balik Kerusuhan LP Tanjung Gusta Medan


Advertisement

Fadli Sadama

Jakarta
Fadli Sadama (29), napi kasus narkotika dan terorisme yang kembali di tangkap di Malaysia, diduga berada di balik kerusuhan Lapas Tanjung Gusta, Medan, pertengahan Juli 2013 lalu.

“Dari hasil pemeriksaaan sementara, peran Fadli cukup menonjol,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2013).

Penyidik kepolisian mendapati, Fadli merupakan salah satu provokator dan melakukan penghasutan kepada narapidana lain untuk melarikan diri.

“Ini diperkuat dengan pengakuan petugas Lapas dan napi yang sempat melarikan diri,” terang Boy.

Fadli merupakan pelaku teror dengan sejumlah aksi perampokan di wilayah Aceh dan Medan. Hasil perampokan tersebut dia gunakan untuk membiayai aksi teror sel yang dibangunnya. Perampokan untuk kepentingan teror ini biasa disebut sebagai I’dad di kalangan sel atau kelompok teror.

2007 lalu Fadli menyeberang ke Malaysia dan berbisnis narkotika. Sama dengan perampokan, uang hasil menjual narkotika digunakannya untuk membeli pistol dan senapan yang kemudian digunakan untuk aksi teror.

Fadli juga berafiliasi dengan kelompok teror yang ada di Thailand Selatan dalam suplai senjata ke Indonesia dan masuk melalui Aceh.

Fadli ditangkap Nov 2010 lalu karena keterlibatannya dalam aksi teror di sejumlah wilayah, termasuk Medan. Padahal, Juli di tahun yang sama dia baru bebas atas kasus perampokan Bank Lippo Medan tahun 2003. Hasil rampokan itu digunakan mendanai bom JW Marriot we tahun 2003 oleh kelompok yang dipimpin oleh Dr Azahari dan Noordin M Top.

Kepala BNN Komjen Gories Merre saat itu menyampaikan, Fadli berbisnis sabu untuk membiayai kelompok terornya. “Fadli Sadama yang ditangkap di Malaysia dia kan menyelundupkan berkilo-kilo sabu dari Malaysia ke Indonesia. Dia gunakan uangnya untuk beli senjata,” ujar Ketua Pelaksana Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Gories Mere, usai jumpa pers di Kantor BNN, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (31/12/2010).

Diduga Mabuk, Petugas Berseragam BNN Tabrak 3 Pengendara Motor . Simak selengkapnya dalam “Reportase Pagi” pukul 04.30 – 05.30 WIB hanya di Trans TV

(ahy/kha)


  • Diskusi Quo Vadis Pembaharuan Hukum Pidana.


  • Prabowo Temui Ketum PBNU.


  • NU Keluarkan Sertifikasi Halal untuk Solaria.

  • Jokowi Tebar Pesona Berbagi Sepeda

  • CT: Saya Tidak Akan Menyentuh Sektor SDA Tak Terbarukan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: