BANDA ACEH – Sarekat Pemuda Atjeh (SAPAt) meminta Malik Mahmud mundur dari Ketua Tuha Peut Partai Aceh. Hal ini dikarenakan Malik Mahmud yang baru saja dikukuhkan sebagai Wali Nanggroe ke-9 merupakan milik seluruh rakyat Aceh, sebab itu ia harus lepas dari segala kepentingan politik praktis.
Hal ini dikatakan Juru Bicara SAPAt, Hadi Luthfy Dhahira dalam rilis yang diterima Serambi, Selasa (17/12). “Pro kontra coop gukuhan Malik Mahmud sebagai Wali Nanggroe tidak perlu dibiarkan berlarutlarut, karena Pemerintah dan DPR Aceh tetap bersikukuh dan pengukuhan telah dilakukan.
Penolakan-penolakan yang dilakukan hanya akan semakin memperkeruh suasana,” katanya. Sebab itu, menurutnya agar kontroversi dihentikan maka sebagai gantinya Malik Mahmud harus segera berhenti sebagai Tuha Peut Partai Aceh.
Hal ini dilakukan agar tidak menjadi bagian dari ajang kampanye dan pemenangan dari partai tertentu. Hadi menambahkan saat ini rakyat sebenarnya tidak terlalu ingin mengetahui tentang apa dan siapa yang menjadi penguasa, serta siapa yang jadi pemimpin.
Namun yang ingin rakyat ketahui apakah para pemimpin tersebut sudah mengambil langkah konkrit atau tidak terhadap kebutuhan rakyat. Seperti lapangan kerja, akses pendidikan serta pelayanan kesehatan yang berkualitas. (hs/rel)