Jumat, 21 Pebruari 2014, JAKARTA – Tingginya daya rusak narkoba khususnya kepada kalangan pelajar yang menjadi generasi penerus bangsa, sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak untuk menekan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Khusus kelompok usia pelajar, edukasi merupakan komponen penting yang harus terus menerus disampaikan kepada anak didik kita.
Kepala Seksi Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Jakarta Barat menyatakan hal ini pada acara Simposium Pelajar Anti Narkoba bagi perwakilan pelajar SMA Jakarta Barat yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di SMA 2 Jakarta Barat, Kamis (20/2).
“Karenanya kami sangat mengapresiasi kerjasama dengan BNN sebagai bentuk upaya kita meningkatkan daya tangkal penyalahgunaan narkoba bagi para pelajar kita. Kami berharap ini dapat terus kita gulirkan ke lebih banyak sekolah dan pelajar,”ujarnya.
Sebagai bagian dari dunia pendidikan, ia memandang perlunya diberikan kegiatan dengan konten pencegahan narkoba secara berkelanjutan dan konsisten. Hal ini ditujukan agar narkoba jangan sampai merusak dunia pendidikan,“Perubahan dinamika perilaku para pelajar sangat tinggi. Sekali kita lengah dalam mengawasi atau mendampingi bisa menimbulkan kerugian, bukan hanya kepada pelajar yang bersangkutan tapi secara tellurian berdampak bagi bangsa dan negara kita,”tandasnya.
Sementara itu, Sudirman, dari BNN menyatakan, kesetujuannya dengan pernyataan tersebut. Kenyataan bahwa pelajar memang menjadi sasaran utama para bandar dan pengedar narkoba menjadikan BNN memberikan fokus perhatian ekstra bagi kelompok ini,“Namun kami juga sangat membutuhkan adanya kerjasama dengan berbagai institusi terkait. Sinergi yang dilakukan pada hari ini merupakan langkah kesekian kali kita berusaha menyatukan langkah demi menyelamatkan anak bangsa kita,” ujarnya.
Kegiatan hari ini menurut Sudirman, merupakan bagian awal dari module yang ditujukan kepada para pelajar. Selanjutnya kepada mereka akan disiapkan module pelatihan yang lebih komprehensif,“Dari antara pelajar ini, kami membuka kesempatan untuk mendidik mereka menjadi kader anti narkoba. Nantinya mereka dapat lebih berperan menjadi fasilitator dan pencerah minimal bagi lingkungan terdekat,” ujarnya.
Para pelajar sendiri banyak yang mengapresiasi kegiatan ini. Banyak yang menyatakan keinginan untuk mengikuti pelatihan yang akan diselenggarakan oleh BNN,“Bukan hanya soal narkobanya, namun hari ini kita dapat pemahaman mengenai kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah dalam menangani pecandu narkoba. Kita jadi tahu bahwa selain rehabilitasi juga penting selain tangkap-tangkapan seperti di tivi,” ujar Alene, salah siswi kelas 10 yang aktif dalam diskusi dengan BNN. (pas)