Jumat, 11 Apr 2014, JABAR – Kepedulian masyarakat merupakan kunci terwujudnya Indonesia bersih narkoba 2015, seperti yang diharapkan pemerintah. Dengan kepedulian, akan menumbuhkan tanggung jawab menjaga lingkungannya dari jeratan narkoba.
“Itu yang perlu disadari masyarakat saat ini. Narkoba semakin memprihatinkan penyalahgunaannya sekarang, akibat kehidupan sosial terlalu acuh,” kata Windra Diningsih, dalam sosialisasi P4GN yang digelar Direktorat Peran Serta Masyarakat, Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Badan Narkotika Nasional (BNN) di Citayam, Jawa Barat, Selasa (8/4).
Untuk menunjang itu, lanjut Windra, diperlukan pemahaman mendalam dari masyarakat mengenai narkoba. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya berbekal kepedulian, tetapi juga mengerti bagaimana membentengi diri, keluarga, serta bangsanya dari jeratan narkoba,”Masyarakat harus paham apa yang harus dilakukannya, bukan bermodal peduli saja,” ujar Windra.
Dalam kesempatan tersebut, Windra juga menjelaskan tentang pengguna narkoba yang berhak direhabilitasi. Kebijakan tersebut diambil pemerintah mengingat pengguna narkoba merupakan korban dan harus dipulihkan,”Itu juga amanat UU Narkotika bahwa pengguna mendapatkan hak untuk direhabilitasi medis dan sosial,” jelas Windra.
Merehabilitasi pengguna narkoba, sama artinya menolong mereka tetap bisa meraih masa depannya. Windra menghimbau, agar masyarakat mendukung berjalannya secara baik module ini,”Jangan lagi menganggap pengguna itu sampah masyarakat. Saya mengajak kepada masyarakat kalau ada pengguna narkoba, arahkan bersedia direhabilitasi,” harapnya.
Sementara itu, Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN), Dik Dik Kusnadi, menegaskan, cara pandang menanggulangi narkoba harus seperti mematikan api kebakaran. Ia menekankan, masyarakat dapat berperan aktif membasmi narkoba tanpa menunggu kehadiran petugas agar menyelamatkan hidup lainnya dari kehancuran. (pas)