Jumat, 14 Nov 2014, JAKARTA – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melakukan inspeksi mendadak ke rumah tahanan (rutan) Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (14/11/2014). Berlebihnya jumlah warga binaan dibandingkan kapasitas rutan, menjadi perhatiannya.
“Persoalan yang menyedihkan (di rutan ini adalah) soal over kapasitas, di (tahanan) narkoba. Saya prihatin kepada ibu-ibu (napi) narkoba yang punya anak, ada di dalam. Saya mendengar beberapa keluhan,” kata Yasonna, di rutan itu, Jumat malam.
Dengan melihat berlebihnya jumlah warga binaan melampaui kapasitas rutan, Yasonna joke berpendapat rehabilitasi untuk para narapidana pengguna narkoba memang perlu dilakukan. “Tetapi untuk yang pemakai, bukan pengedar dan kurir,” ujar dia.
Meski demikian, lanjut Yasonna, mengakui formulasi kebijakan untuk kebijakan rehabilitasi para pemakai narkoba itu perlu kesamaan persepsi dengan instansi lain, seperti kepolisian dan Badan Narkotika Nasional.
“Kadang-kadang kan penyidik polisi walaupun undang-undang mengatakan itu adalah pengguna dan harus di-assesment, kalau dia pengguna berarti bisa direhabilitasi, tapi pada umumnya dimasukin ke penjara sini,” papar Yasonna.
Karena itu, Yasonna berpendapat penyamaan persepsi antarlembaga harus dilakukan dulu. “Kita samakan persepsi pada forum yang akan datang, supaya kebijakan itu menjadi satu kebijakan,” ujar dia. (pas)