Jumat, 28 Pebruari 2014, JAKARTA – Seluruh Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), terutama yang tercatat di DPP Wanita Tani HKTI, penting untuk mengenali bahaya narkoba. Persoalan bangsa ini perlu terus dijelaskan kepada setiap fungsionaris.
Demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Wanita Tani HKTI Tite Krisnanti, saat ditemui dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam P4GN bertema Peran Wanita Tani dalam Menyelamatkan Generasi Muda dari Penyalahgunaan Narkoba, di Jakarta, Kamis kemarin.
“Kami menganggap persoalan narkoba penting dipahami pengurus untuk nanti disampaikan ke para keluarga petani,” tandasnya.
Dengan mengetahui akibat buruk dari narkoba, sambungnya, secara langsung juga menumbuhkan kepedulian untuk menangkalnya. Masyarakat, khususnya Pengurus HKTI, mengerti bagaimana cara menangani pengguna narkoba dan bersikap tegas kepada pengedar serta bandar.
“Selama ini banyak yang tidak paham, sekarang setelah berdiskusi telah dirasa jelas dan saatnya bertindak menanggulangi persoalan narkoba,” tutur Tite
Dirinya mengungkapkan dalam hal menyampaikan pesan anti narkoba tersebut, DPP Wanita Tani HKTI memandang sasaran utama akan diberikan kepada para istri petani.
“Kebetulan kami kan di kepengurusan wanitanya, jadi istri-istri petani yang diutamakan. Apalagi istri dan juga seorang ibu adalah benteng penjaga keluarga dari narkoba,” imbuh Tite.
Sedangkan Noeng Nurhaidah selaku Wakil Bendahara DPP Wanita Tani HKTI menyatakan ke depan pihaknya akan semakin meningkatkan kemitraan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Salah satu bentuknya akan meminta BNN memberikan pembekalan narkoba dalam acara Pekan Nasional Tani yang dilangsungkan Juni mendatang.
“Itu acara nasional, jadi semua petani di Indonesia langsung mendengar sisi negatif penyalahgunaan narkoba,” pungkasnya.
Pada diskusi ini juga hadir Anny Murni dari Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti Narkoba (FOKAN) yang juga inisiator kegiatan, serta Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat BNN Dik Dik Kusnadi bersama stafnya.