Senin, 19 Mei 2014, JAKARTA – Universitas Paramadina Mulya meminta mahasiswanya menjadi garda terdepan menjaga masyarakat dan kehidupan bangsa dari narkoba. Ini sejalan dengan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian masyarakat.
Para mahasiswa Universitas Paramadina Mulya dapat berkreatifitas secara nyata sesuai kapasitasnya. Sikap tersebut tentu akan disokong segenap pimpinan Universitas Paramadina Mulya.
Demikian dikatakan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Paramadina Mulya, Totok Soefiyanto, pada kegiatan Pemberdayaan Perguruan Tinggi dalam P4GN, di Jakarta, Rabu pekan lalu.
“Sejak awal kuliah, sudah ditekankan kepada mahasiswa bahwa tugasnya bukan hanya belajar dan lulus tepat waktu. Tetapi berpartisipasi melindungi bangsa dan memajukannya,” terangnya.
Menurut Totok, mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Menjadi kewajibannya, mengisi kehidupan berbangsa dengan perilaku positif.
Jika mahasiswa acuh pada lingkungannya, ilmu pengetahuan yang diperoleh tidak akan terasa ke masyarakat, kata Totok. Baginya, masyarakat sudah banyak hancur karena narkoba sehingga jangan lagi bertambah jumlahnya.
“Universitas Paramadina punya cara menjauhkan mahasiswa dari bahaya narkoba dan peduli terhadap persoalan itu,” imbuh Totok.
Universitas Paramadina Mulya sendiri berlaku tegas kepada civitas akademika yang kedapatan menyalahgunakan narkoba. Ia mengungkapkan, mahasiswa yang terbukti pengguna akan disarankan untuk rehabilitasi.
“Tapi kalau pengedar atau bandarnya, kami segera serahkan aparat berwajib untuk diproses hukum, setelah itu dikeluarkan dari kampus,” tandas Totok.
Kasubdit Lingkungan Pendidikan Badan Narkotika Nasional (BNN), AKBP Nurnaningsih, menyatakan, narkoba tidak mengenal siapapun menjadi korbannya, termasuk mahasiswa. Untuk itu ia mengajak kalangan kampus bertindak memerangi narkoba. (pas)